disusun oleh: Akhmad Bustamil
A.
Pengeringan Benih
Benih
yang baru diambil biasanya masih mengandung kadar air yang masih tinggi (masak
fisiologis). Pengeringan benih dilakukan selain untuk membatasi respirasi dan
timbulnya “hot spot” selama penyimpanan (tempat-tempat panas dalam massa
benih), dan mencegah serangan mikroorganisme, juga untuk alasan-alasan lain
seperti:
a.
Beberapa jenis
benih mengalami kerusakan mekanis selama penanganan (handling), prosessing, dan
pembersihan bila kadar airnya tingggi,
b.
Bila pada benih
dilakukan fumigasi pada kadar air yang tinggi akan membahayakan benih,
c.
Benih yang
lembab mudah menggumpal, ini dapat menyulitkan pemakaian mesin prosessing.
Dasar
pengeringan benih ialah evaporasi dari air. Benih itu material yang
higroskopis, dengan struktur yang kompleks dan heterogen. Air merupakan bagian yang fundamental,
didapatkan di mana-mana dalam benih. Karena higroskopis kadar airnya tergantung
pada lembab nisbi dan suhu udara. Faktor
yang sangat menentukan dalam hal ini ialah tekanan uap dalam benih dan dalam
udara sekeliling (Harrington, 1972).